Septianabaroroh's Blog

Just another WordPress.com weblog

Check out my Slide Show!

Maret 15, 2010 Posted by | INFO PENDIDIKAN | Tinggalkan komentar

Dari Jurusan Analis Kimia Lanjut ke mana ya???????

Lulus SMK ingin kuliah??? Kira-kira untuk lulusan jurusan Analis masuk apa ya???

Farmasia


Keterangan: Farmasi adalah jurusan yang terkait dengan ilmu kedokteran dan kimia. Jika kedokteran memfokuskan penyembuhan pasien lewat penanganan secara langsung, farmasi menyembuhkan lewat obat-obatan kimia. Farmasi mempelajari mulai dari pembuatan obat, nasib obat di dalam tubuh, ramuan tradisional, farmasetika, dsb. Di Indonesia, jurusan farmasi biasanya terbagi menjadi 3 area, diantaranya Farmasi Riset & Penelitian, Farmasi Klinik & Komunitas, dan Farmasi Obat alam. Lulusan jurusan farmasi akan mendapatkan gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) di belakang namanya ditambah dengan gelar profesi Apoteker (Apt.)

Prospek Kerja: Prospek kerja jurusan farmasi sangat luas sekali. Semua industri farmasi membutuhkan lulusan farmasi. Disamping itu terbuka pula kesempatan untuk membuka jasa perdagangan, juga apotik. Bisa juga terjun di dunia penelitian dan pendidikan.

Modal Utama: Jika memilih jurusan farmasi, kemampuan analisis sangat diutamakan. Oleh karena itu, kemampuan matematika yang bagus akan sangat menunjang pembelajaran di jurusan ini. Kesenangan terhadap ilmu-ilmu alam (seperti fisika, biologi dan kimia) pun juga menjadi modal utama di jurusan ini. Karena banyaknya praktik laboratorium, harus memiliki daya analisis tinggi dan rasa ingin tahu yang tinggi. Syarat utama lainnya adalah tidak buta warna.

2. Kimia

Keterangan: Jurusan kimia adalah salah satu jurusan ilmu murni yang biasanya berdiri  dibawah naungan fakultas MIPA. Seperti jurusan-jurusan MIPA lainnya, pembelajaran di jurusan kimia bertujuan untuk mengembangkan ilmu kimia demi kemajuan masa depan. Kimia mempelajari diantaranya manajemen laboratorium, kimia organik, anorganik, biokimia, dsb. Lulusan kimia akan mendapatkan gelar Sarjana Sains (S.Si) di belakang namanya.

Prospek Kerja: Sebagai peneliti di berbagai instansi baik pemerintah, lembaga asing, maupun industri swasta. Juga bisa masuk ke laboratorium industri makanan, obat-obatan, farmasi, tekstil, petrokimia, dsb. Banyak juga lulusan kimia yang terjun ke dunia pendidikan sebagai tenaga pengajar di sekolah atau dosen di universitas.

Modal Utama: Rasa ingin tahu yang tinggi di bidang kimia dan tidak buta warna. Karena banyaknya kegiatan laboratorium, modal utama tentulah harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, juga kesabaran yang tinggi dan daya analisis yang kuat. Minat di bidang kimia merupakan suatu keharusan di jurusan ini. Jika memiliki kemampuan tinggi di bidang matematika, akan menjadi penunjang yang sangat baik di jurusan ini.

3. Teknik Kimia

chemical enginering

Keterangan: Jurusan teknik kimia mempelajari proses-proses kimia dan fisika yang diterapkan di bidang industri untuk mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi atau setengah jadi. Yang dipelajari di teknik kimia adalah termodinamika, proses kimia, mesin-mesin produksi, katalis industri, teori ekonomi, dsb. Saat ini jurusan teknik kimia merupakan salah satu jurusan primadona yang memiliki prospek kerja sangat cerah. Lulusan Teknik Kimia akan mendapatkan gelar ST (Sarjana Teknik).

Prospek Kerja: Tidak perlu dipertanyakan lagi, hampir semua industri memerlukan lulusan Teknik Kimia. Selain segala jenis industri kimia, lulusan Teknik kimia juga bisa menempati instansi-instansi pemerintah terutama Departemen Perindustrian. Bagi yang melanjutkan studinya bisa juga menjadi konsultan industri bahkan ekonomi.

Modal Utama: Selain kemampuan analisis dan tidak buta warna, mahasiswa teknik kimia dituntut untuk selalu bertanya “kenapa”. Oleh karena itu, kemampuan spasial dalam fisika akan diperlukan di jurusan ini karena banyaknya mesin yang akan digunakan. Jika memilih jurusan ini, diharuskan untuk menyenangi fisika, kimia fisis, dan ekonomi. Walaupun memiliki nama kimia, kemampuan matematika dan fisika lebih diutamakan di jurusan Teknik Kimia. Kemampuan bahasa inggris juga penting di jurusan ini karena kebanyakan referensi yang digunakan adalah buku-buku luar.

4. Ilmu Gizi

Keterangan: Ilmu gizi mempelajari hubungan makanan yang dimakan dengan kesehatan tubuh serta faktor-faktor penyebabnya. Ilmu gizi memiliki beberapa cabang, diantaranya adalah Gizi Kesehatan, Gizi Masyarakat, dan Teknologi Pangan. Ilmu gizi mempelajari kandungan-kandungan makanan dan fungsinya untuk tubuh, diantaranya protein, karbohidrat, lemak, air, mineral, dsb. Lulusan Ilmu Gizi akan mendapatkan gelar Sarjana Gizi (S. Gz.).

Prospek Kerja: Disebut-sebut sebagai jurusan masa depan. Lulusan Ilmu Gizi bisa bekerja sebagai konsultan gizi, ahli nutrisi, peneliti rumah sakit, ahli gizi di rumah sakit, industri-industri pangan dan kesehatan, juga hotel. Bisa juga membuka jasa perdagangan makanan, catering, dsb.

Modal Utama: Banyak kegiatan laboratorium, sehingga membutuhkan daya analisis yang kuat. Kemampuan penunjang diantaranya adalah pengetahuan di bidang makanan, juga rasa simpati terhadap orang lain dan memiliki perhatian terhadap masalah seseorang. Kemampuan menghafal yang baik juga akan menjadi nilai plus di jurusan ini. Rasa senang terhadap ilmu biologi dan kimia juga menjadi nilai plus walau tidak harus.

5. Biokimia

DNA

Keterangan: Biokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari proses kimiawi makhluk hidup seperti metabolisme, genetika, sirkulasi, dsb. Biokimia juga mempelajari mikrobiologi seperti virus dan bakteri. Materi biokimia diantaranya polimer dan monomer, lipid, karbohidrat, protein, DNA dan RNA, plasmid, dsb. Hanya sedikit Pendidikan Tinggi yang membuka jurusan ini di Universitas. Lulusan jurusan ini akan mendapatkan gelar Sarjana Sains (S.Si).

Prospek Kerja: Hampir sama seperti kimia murni, tetapi lebih spesifik yaitu ke bidang biokimia. Bisa masuk ke industri perkebunan, kehutanan, pertanian, bahkan peternakan sebagai analis laboratorium dan formulator. Juga bisa menjadi peneliti di instansi pemerintah, lembaga luar negeri, maupun swasta.

Modal Utama: Memiliki rasa senang terhadap ilmu kimia dan biologi. Tidak buta warna juga merupakan suatu keharusan di jurusan ini. Kemampuan penunjang diantaranya adalah senang melihat suatu proses, minat terhadap bioteknologi dan biologi molekular, juga akan menjadi nilai plus bila memiliki kemampuan menghafal yang baik. Karena banyak kegiatan laboratorium, dipastikan harus memiliki daya analisis kuat.

6. Teknologi Pangan

Keterangan: Teknologi Pangan atau bahasa kerennya Food Technology adalah jurusan yang mendidik mahasiswa untuk bisa mengolah makanan dari bahan mentah yaitu hasil petanian dan peternakan sampai ke produk-produk makanan yang sampai di tangan konsumen. Food tech diantaranya mempelajari tentang keamanan pangan, mikrobiologi pangan, teknik pangan, sampai pengembangan produk makanan. Lulusan Teknologi Pertanian akan mendapatkan gelar Sarjana Teknologi Pertanian (STP).

Prospek Kerja: Lebih spesifik karena hanya menyangkut makanan, tapi pasti akan diperlukan oleh industri-industri makanan sebagai kontrol mutu, QA, QC, pengembangan produk, manajer produk, dsb. Selain bekerja di industri, lulusan teknologi pangan juga bisa menjadi konsultan makanan, nutritionist, peneliti, dsb.

Modal Utama: Memiliki kemampuan dan menyenangi ilmu kimia. Karena ada banyak kegiatan laboratorium, maka dituntut untuk memiliki daya analisis kuat dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pengetahuan di bidang biologi, gizi, dan makanan juga menjadi penunjang walau tidak harus.

Maret 12, 2010 Posted by | INFO PENDIDIKAN | Tinggalkan komentar

KIMIA UNSUR

Tabel Periodik Unsur

Unsur kimia, atau hanya disebut unsur, adalah zat kimia yang tak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil, atau tak dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan menggunakan metode kimia biasa. Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Sebuah atom terdiri atas inti atom (nukleus) dan dikelilingi oleh elektron. Inti atom terdiri atas sejumlah proton dan neutron. Hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih 117 unsur di dunia.

Gambaran umum

Hal yang membedakan unsur satu dengan lainnya adalah jumlah proton dalam inti atom tersebut. Misalnya, seluruh atom karbon memiliki proton sebanyak 6 buah, sedangkan atom oksigen memiliki proton sebanyak 8 buah. Jumlah proton pada sebuah atom dikenal dengan istilah nomor atom (dilambangkan dengan Z).

Namun demikian, atom-atom pada unsur yang sama tersebut dapat memiliki jumlah neutron yang berbeda; hal ini dikenal dengan sebutan isotop. Massa atom sebuah unsur (dilambangkan dengan “A”) adalah massa rata-rata atom suatu unsur pada alam. Karena massa elektron sangatlah kecil, dan massa neutron hampir sama dengan massa proton, maka massa atom biasanya dinyatakan dengan jumlah proton dan neutron pada inti atom, pada isotop yang memiliki kelimpahan terbanyak di alam. Ukuran massa atom adalah satuan massa atom (smu). Beberapa isotop bersifat radioaktif, dan mengalami penguraian (peluruhan) terhadap radiasi partikel alfa atau beta.

Unsur paling ringan adalah hidrogen dan helium. Hidrogen dipercaya sebagai unsur yang ada pertama kali di jagad raya setelah terjadinya Big Bang. Seluruh unsur-unsur berat secara alami terbentuk (baik secara alami ataupun buatan) melalui berbagai metode nukleosintesis. Hingga tahun 2005, dikenal 118 unsur yang diketahui, 93 unsur diantaranya terdapat di alam, dan 23 unsur merupakan unsur buatan. Unsur buatan pertama kali diduga adalah teknetium pada tahun 1937. Seluruh unsur buatan merupakan radioaktif dengan waktu paruh yang pendek, sehingga atom-atom tersebut yang terbentuk secara alami sepertinya telah terurai.

Daftar unsur dapat dinyatakan berdasarkan nama, simbol, atau nomor atom. Dalam tabel periodik, disajikan pula pengelompokan unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat kimia yang sama.

Tata nama

Penamaan unsur telah jauh sebelum adanya teori atom suatu zat, meski pada waktu itu belum diketahui mana yang merupakan unsur, dan mana yang merupakan senyawa. Ketika teori atom berkembang, nama-nama unsur yang telah digunakan pada masa lampau tetap dipakai. Misalnya, unsur “cuprum” dalam Bahasa Inggris dikenal dengan copper, dan dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah tembaga. Contoh lain, dalam Bahasa Jerman “Wasserstoff” berarti “hidrogen”, dan “Sauerstoff” berarti “oksigen”.

Nama resmi dari unsur kimia ditentukan oleh organisasi IUPAC. Menurut IUPAC, nama unsur tidak diawali dengan huruf kapital, kecuali berada di awal kalimat. Dalam paruh akhir abad ke-20, banyak laboratorium mampu menciptakan unsur baru yang memiliki tingkat peluruhan cukup tinggi untuk dijual atau disimpan. Nama-nama unsur baru ini ditetapkan pula oleh IUPAC, dan umumnya mengadopsi nama yang dipilih oleh penemu unsur tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kontroversi grup riset mana yang asli menemukan unsur tersebut, dan penundaan penamaan unsur dalam waktu yang lama (lihat kontroversi penamaan unsur).

Lambang kimia

Sebelum kimia menjadi bidang ilmu, ahli alkemi telah menentukan simbol-simbol baik untuk logam maupun senyawa umum lainnya. Mereka menggunakan singkatan dalam diagram atau prosedur; dan tanpa konsep mengenai suatu atom bergabung untuk membentuk molekul. Dengan perkembangan teori zat, John Dalton memperkenalkan simbol-simbol yang lebih sederhana, didasarkan oleh lingkaran, yang digunakan untuk menggambarkan molekul.

Sistem yang saat ini digunakan diperkenalkan oleh Berzelius. Dalam sistem tipografi tersebut, simbol kimia yang digunakan adalah singkatan dari nama Latin (karena waktu itu Bahasa Latin merupakan bahasa sains); misalnya Fe adalah simbol untuk unsur ferrum (besi), Cu adalah simbol untuk unsur Cuprum (tembaga), Hg adalah simbol untuk unsur hydrargyrum (raksa), dan sebagainya.

Simbol kimia digunakan secara internasional, meski nama-nama unsur diterjemahkan antarbahasa. Huruf pertama simbol kimia ditulis dalam huruf kapital, sedangkan huruf selanjutnya (jika ada) ditulis dalam huruf kecil.

Simbol non-unsur

Non unsur, khususnya dalam kimia organik dan organometalik, seringkali menggunakan simbol yang terinspirasi oleh simbol-simbol unsur kimia. Berikut adalah contohnya:

Cy – sikloheksil; Ph – fenil; Bz – benzoil; Bn – benzil; Cp – Siklopentadiena; Pr – propil; Me – metil; Et – etil; Tf – triflat; Ts – tosil; Hb – hemoglobin.

Maret 12, 2010 Posted by | INFO PENDIDIKAN | Tinggalkan komentar

BENZENE DAN TURUNANNYA

STRUKTUR BENZENA

atau 

Struktur benzena pertama kali diperkenalkan oleh Kekule pada tahun 1865. Menurutnya, keenam atom karbon pada benzena tersusun secara melingkar membentuk segi enam beraturan dengan sudut ikatan masing-masing 120 derajat. Ikatan antara karbon adalah ikatan rangkap dua dan ikatan tunggal yang berselang seling, seperti diperlihatkan gambar di atas. Benzena termasuk senyawa aromatik dan memiliki rumus molekul C6H6. Rumus molekul benzena memperlihatkan sifat ketakjenuhan dengan adanya ikatan rangkap. Tetapi ketika dilakukan uji bromin benzena tidak memperlihatkan sifat ketakjenuhan karena benzena tidak melunturkan warna dari air bromin. Mengapa demikian? Berdasarkan hasil analisis, ikatan rangkap dua karbon-karbon pada benzena tidak terlokalisasi pada karbon tertentu melainkan dapat berpindah-pindah. Gejala ini disebut resonansi. Adanya resonansi pada benzena ini menyebabkan ikatan pada benzena menjadi stabil, sehingga ikatan rangkapnya tidak dapat diadisi oleh air bromin.

SENYAWA TURUNAN BENZENA

Benzena mengalami reaksi substitusi elektrofilik menyebabkan benzena memiliki banyak senyawa turunan. Semua senyawa karbon yang mengandung cincin benzena digolongkan sebagai turunan benzena. Berikut ini beberapa turunan benzena yang umum:

Toluena Fenol
p-xilena Benzaldehida
Stirena Asam Benzoat
Anilina Benzil alkohol

Selain senyawa-senyawa di atas, masih banyak lagi senyawa turunan benzena yang terdapat di sekitar kita baik itu dengan satu substituen yang terikat pada cincin benzena, ataupun dua substituen atau lebih.

Maret 10, 2010 Posted by | INFO PENDIDIKAN | Tinggalkan komentar